Berdasarkan pengalaman penulis selama lima tahun menjadi instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), sebagian besar guru peserta PLPG melalaikan prinsip-prinsip yang seharusnya diikuti ketika merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Jika para guru tersebut ditanya “apa yang dijadikan dasar untuk merencanakan, melaksanakan , dan mengevaluasi suatu proses pembelajaran”, sebagian besar guru tidak mengetahuinya.
Selasa, 28 Juni 2011
Minggu, 12 Juni 2011
Nyontek Massal, Potret Buram Pendidikan Karakter
Berkowitz (2002) mengatakan bahwa karakter adalah karakteristik pribadi yang membimbing seseorang untuk melakukan hal yang benar dalam suatu situasi yang memberikan kesempatan untuk tidak melakukan hal yang benar. Ryan dan Bohlin (1999) medefinisikan karakter yang baik seperti mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan melakukan kebaikan. Wiley (1998) berpendapat bahwa karakter adalah suatu dorongan dari dalam yang dapat dipercaya untuk bertindak dengan moral yang baik, mempunyai kualitas seperti kejujuran dan integritas.
Rabu, 01 Juni 2011
Guru Model Karakter dalam Pembelajaran
Banyak ungkapan menggambarkan pentingnya peran guru dalam pembentukan karakter dari anak didiknya. Satu ungkapan dari Tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang sudah sangat kita kenal yaitu:”Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, yang berarti” Di depan sebagai teladan, di tengah sebagai pemrakarsa, di belakang sebagai pendorong” dapat dipakai sebagai acuan bagaimana seharusnya seorang guru berperan di depan anak didiknya. Dalam filosofi Jawa, istilah “Guru” diterjemahkan sebagai”Digugu lan ditiru” yang berarti”Dipatuhi dan dicontoh”. Dalam bahasa Indonesia, ada pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, yang menggambarkan bagaimana perbutan buruk guru akan berdampak lebih buruk pada murid-muridnya.
Langganan:
Postingan (Atom)